Anggota DPRD Soroti Harga Beras Dan Sebako Di Sintang

Sintang, RB –anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten sintang kembali menyoroti harga beras dan beberapa kebutuhan poko lainnya yang terus merangkak naik, di Pasar-Pasar Tradisional dan moderen di kabupaten Sintang, beberapa pekan terahir ini.

Anggota komisi D, DPRD Kabupaten sintang, Toni menyoroti kenaikan harga beras dan beberapa kebutuhan pokok masyarakat ini sudah barang tentu akan menyulitkan ekonomi warga. “ Soalnya hal ini kan jugak menyangkut  kebutuhan hidup orang banyak, nah jangan sampai kayak seperti bers tu lalu sempat langka, a ini yang endak bisa kita membayankan”,  Ujar Politikus dari partai Golkar trsebut.

Toni Juga menyampaikan saran dan masukan serta menyatakan siap mendukung langkah-langkah pemerintah daerah untuk menangani permasalahan ini. “ terhadap naiknyan harga beras dan sembako, kami DPRD Kabupaten sintang memberikan saran kepada pemerintah daerah, yang pertama antisipasi ini, supaya syok-stok yang ada di pasar atau yang ada di bulog, atau di manapun, kusus sembako ini supaya bisa di tanggani atau diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten Sintang” Ujar Tony saat memberikan komentarnya dalam menanggapi terus naiknya harga beras di Kabupaten Sintang.

Legislator asal daerah pemilihan Sintang III, yang meliputi Kecamatan Kelam Permai, Dedai dan Kecamatan Sungai Tebelian ini juga menyampaikan  agar permasalah yang berkaitan dengan kebutuhan utama masyarat luas ini segera mendapat perhatian bersama, karena dapat berdampak patal bagi masyarata “ nanti jugak kan supaya bisa jugak hal ini menyebabkan dampak-dampak sosial yang lain, saya kira begitu”, Lanjut Toni

Langkah-langkah untuk melakukan oprasi pasar, oleh OPD dan lembaga terkait, menjadi salah satu usulan Toni, dalam menotrol dan menginterpen setiap kegiatan pasar yang dapat menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat. “ sangat kita supot, saran yang bagus.  Mereka harus melakukan oprasi pasar , stekholder terkait, OPD Taerkait harus inten melakukan hal ini, pertama pendataan data yang falid lah. Jangan sampai sembilan bahan pokok itu sempat staknat, itu bahaya, kita supot  untuk melakukan oprasi pasar”, Tutup Toni.