SINTANG, RB – Kepala Puskesmas Nanga Tebidah Kecamatan Kayan Hulu Hendrikus Marten mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah di kecamatan tersebut sudah melebihi 15 kasus.
Ia mengatakan kasus ini tercatat sepanjang bulan November tahun 2023 hingga minggu kedua.
“Untuk kasus ini sudah ditangani oleh kita di Puskesmas Nanga Tebidah, tetapi ada juga yang harus di rujuk ke rumah sakit umum daerah Ade Muhammad Djoen,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa dalam mencegah meningkatnya kasus DBD di kecamatan kayan hulu maka memerlukan usaha keras oleh para tenaga kesehatan.
“Tetapi disamping itu semua masyarakat juga harus kita gerakkan dan ambil Andil dalam pencegahan dan penanganan secara serius,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa banyak masyarakat di kecamatan kayan hulu menyebutkan bahwa fogging merupakan satu-satunya upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap nyamuk.
“Tetapi dalam kenyataannya tidak demikian, oleh karena itu kami dari pihak Puskesmas harus meluruskan pemahaman masyarakat tentang pernyataan itu,” kata dia.
Ia juga menjelaskan bahwa demam berdarah ini adalah penyakit yang disebabkan faktor nyamuk yang timbul akibat dampak kesehatan lingkungan.
“Kalau musim hujan telah tiba pasti penyakit demam berdarah ini seringkali meningkat, perlu kita ketahui juga demam berdarah ini merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh nyamuk yang bermacam-macam nama,” jelasnya.
Oleh sebab itu Puskesmas juga kata dia telah melakukan berbagai upaya, seperti Penyuluhan mengenai cara mencegah penyakit demam berdarah.
“Kita juga tidak sampai di situ saja, kita sudah membagi kan serbuk abate di area temuan kasus, kemudian melakukan Penyuluhan waspada DBD dan melakukan fogging di area area yang berpotensi dapat menjadi penyebaran kasus demam berdarah ,” pungkasnya.