Radarnya Borneo
Tak Berkategori  

Kepala Bappeda: Pembangunan Waterfront Terkendala Banjir

SINTANG – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus memimpin jalannya Rapat Sinkronisasi Perencanaan OPD untuk menunjang Waterfront Sungai Durian di Ruang Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang. Rabu, (11/01/2023).

Yustinus menyampaikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang wajib mendukung operasional waterfront Sungai Durian.

“Dukungan bisa dalam bentuk rencana program yang akan dilaksanakan di kawasan waterfront. Supaya pengelolaan waterfront menjadi tertata dan rapi. Silakan sampaikan usulan rencana kegiatan masing-masing OPD agar nanti ketika usai peresmian, OPD bisa langsung bekerja,” terang Yustinus.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus menyampaikan bahwa pelaksanaan pembangunan waterfront Sungai Durian akan berakhir pada 28 Februari 2023 nanti.

“Artinya masih tersisa sekitar 5 minggu lagi, pihak pelaksana melakukan pekerjaan mereka membangun waterfront ini. Catatan kami, hingga hari ini, pengerjaan waterfront Sungai Durian sudah mencapai 94, 75 persen. Tinggal finishing saja. Sehingga kami yakin akan selesai pada 28 Februari 2023 mendatang dan Maret 2023 akan dilakukan peresmian dan penyerahan aset kepada Pemkab Sintang,” terang Kartiyus.

“Pengerjaan waterfront ini sudah melalui 3 kali addendum karena lokasinya terendam banjir. kalau tidak banjir, pasti akan selesai. saya sudah berkunjung ke kawasan waterfront Sungai Durian, saya bangga dan senang dengan bagusnya waterfront ini. Tidak kalah dengan waterfront di tempat lain,” terang Kartiyus.

“Saya juga minta Perundam Tirta Senentang untuk bisa membantu berfungsinya hydrant di kawasan waterfront. Yang hilang akibat pembangunan waterfront adalah tempat turun naik penumpang perahu tambang. Kita harus pikirkan dan cari solusinya. Di geser ke hilirnya bisa menjadi solusinya,” terang Kartiyus.

“Banjir di Jalan DI Panjaitan saat hujan deras sudah teratasi karena ternyata disebabkan sampah yang menyumbat pembuangan air. Gorong-gorong sangat besar dan cukup, asal jangan sumbat oleh sampah,” terang Kartiyus.

 

Sumber: Rilis Kominfo Sintang
Editor: Tim Redaksi RadarBorneo.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *