Radarnya Borneo
Tak Berkategori  

Dewan Mengajak Masyarakat Untuk Menjaga Bersama Sama Ruang Terbuka Hijau

Lim Hie Soen

SINTANG, RB – Sejumlah warga Kabupaten Sintang keluhkan adanya penggunaan Taman Entuyut dan Taman Bungur yang lebih sering digunakan remaja untuk hal-hal yang negatif ketika sudah lewat jam 12 keatas.

Puput (19), salah satu warga mengaku senang dengan adanya beberapa ruang terbuka hijau yang telah dibangun di Kabupaten Sintang. Akan tetapi, beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH) seperti Taman Entuyut dan Taman Bungur kerap kali digunakan oleh sekelompok remaja untuk tempat berkumpul sembari meneguk minuman keras.

“Kalau dulu, masih bersih dan yang datangnya juga tidak resek-resek, kalau sekarang taman-taman ini lebih banyak digunakan anak-anak remaja untuk minum-minuman keras belum lagi sampahnya bertaburan di mana-mana,” ungkapnya.

Putri mengharapkan pemerintah dapat memperhatikan kondisi dan mengambil sikap agar taman-taman tersebut tidak disalah gunakan.

“Tentunya kita punya harapan, instansi yang terkait bisa menertibkan sehingga taman-taman tersebut bisa kembali layak digunakan untuk para orangtua yang membawa anak-anaknya tanpa harus takut nanti dapat gangguan dari orang yang mabuk atau terganggu karena bau arak bertebaran dimana-mana,” ujar Putri.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Lim Hie Soen mengatakan pihaknya berharap kepada instansi terkait dapat mengambil perannya dalam mengatasi permasalahan ini.

“Dengan adanya keluhan dari masyarakat, saya berharap instansi terkait dapat mengambil perannya dalam mengatasi hal ini,” pesannya.

Legislator Partai Hanura ini juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga ruang terbuka hijau yang ada di Kabupaten Sintang sehingga menjadi ruang terbuka hijau yang bersih, indah, ramah dan aman dikunjungi oleh siapapun, Ia juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga Kota Sintang dengan melakukan hal-hal yang positif.

“Mari kita bersama-sama menjaga kota Sintang kita yang tercinta ini, salah satunya dengan cara menjaga kebersihan dan juga mentaati peraturan yang ada sehingga Kota Sintang tetap bisa menjadi kota yang bersemi yang masyarakat didalamnya saling menjaga kerukunan dan memiliki tenggang rasa yang tinggi,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *