SINTANG, RB - Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Senen Maryono menyoroti banyak buku yang disediakan di Perpustakaan tidak tersentuh untuk d
SINTANG, RB – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Senen Maryono menyoroti banyak buku yang disediakan di Perpustakaan tidak tersentuh untuk dibaca, padahal, negara kata dia, sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan buku baru di setiap perpustakaan di Sekolah.
“Saya sering lihat buku di perpustakan sekolah penuh terisi, tapi seperti pajangan saja dan ada juga yang tidak tersentuh sama sekali, buku itu terlihat masih terbungkus plastik, itukan artinya belum pernah terbuka,” sesalnya.
Menyikapi kondisi ini, Senen tidak hanya mendorong pihak guru, tapi juga orang tua untuk menggiring anak didiknya agar mulai membiasakan membaca sejak dini, bahkan kalau bisa guru dan orang tua ini memberikan contoh kepada anaknya dengan membaca buku.
“Mendorong bukan dengan memaksa, tapi dengan contoh, dengan kita mengajarkan mereka untuk rajin membaca, saya yakin anak akan terbiasa,” kata Senen.
Senen mengaku miris jika melihat anak-anak lebih sering memegang Handphone daripada membaca buku, diungkapkan pula, orang tua mempunyai peran penting dan kunci utama untuk mengawasi anak, dia juga menyesalkan orang tua yang sering memanjakan anak-anak dengan memenuhi setiap permintaan untuk memperoleh barang yang dirasakan menjauhkan anak-anak dari buku dan kurang berinteraksi dengan orang lain.
“Jangan anak minta HP, anak minta motor kita belikan motor tapi lihatlah lah tingkat urgensinya, jangan karena gengsi membuat kita salah dalam mendidik mereka, saya sering lihat anak-anak SD sudah dibelikan HP, Bukannya tidak bermanfaat, tapi apabila kurang pengawasan dan cara mendidik anak sudah salah sejak awal, maka kedepan anak ini akan tumbuh kembangnya akan kurang berinteraksi dan kurang akan membaca buku,” sebut Senen.
Padahal menurutnya, apabila dilihat dari fasilitas dan kelengkapan yang tersedia di Perpustakaan, maka sudah tidak ada alasan lagi untuk mengatakan bahwa tidak ada buku untuk dibaca, karena semua sekolah sudah memiliki perpustakaan.
Menurut polisiti Partai Amanat Persatuan ini, anak yang rajin membaca dengan sendirinya dapat mengasah otak dan akan memunculkan sejumlah pertanyaan, dan jika pertanyaan itu sudah ada di otak mereka, mereka akan lebih tertantang untuk mencari jawabannya, sebab mereka penasaran dengan apa yang dibacanya.
“Rajin membaca dengan sendirinya mereka akan mengasah otaknya, semakin otaknya diasah maka anak akan menjadi semakin pintar,” pungkasnya. (*)
COMMENTS