SINTANG, RB – Perayaan Gawai Dayak Ketemenggungan Linoh Dakan Gandis yang ke-IX di Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian, berlangsung meriah dalam balutan adat dan suasana sakral. Acara ini dibuka dengan prosesi khusus, yakni pembukaan tuak pamali, yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Markus Jembari, sebagai bentuk penghormatan terhadap adat istiadat masyarakat Dayak.
Prosesi tuak pamali menjadi penanda dimulainya seluruh rangkaian kegiatan Gawai. Dalam kepercayaan masyarakat Dayak, tuak pamali merupakan simbol permohonan restu kepada leluhur dan roh penjaga kampung, agar seluruh prosesi adat berjalan dengan selamat, penuh keberkahan, dan harmonis.
Markus Jembari menyampaikan kebanggaannya dapat berpartisipasi langsung dalam upacara sakral tersebut. Ia menyebut Gawai Dayak tidak sekadar pesta budaya, melainkan juga bentuk penghormatan kepada Tuhan dan leluhur atas berkat yang diterima, seperti hasil panen, kesehatan, dan kedamaian.
“Gawai adalah warisan budaya yang mengandung nilai spiritual dan sosial yang tinggi. Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat Desa Nobal dalam menjaga tradisi ini tetap hidup,” ujarnya. (25/06/2025)
Ia juga memberikan penghormatan kepada seluruh panitia dan warga desa atas keberhasilan mereka dalam menyelenggarakan acara secara tertib dan bermakna. Menurut Markus, kegiatan seperti ini menjadi ruang edukasi bagi generasi muda agar tetap mengenali jati diri mereka sebagai bagian dari komunitas adat yang kaya akan kearifan lokal.
Gawai Dayak kali ini turut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan adat seperti ritual pemanggilan roh leluhur, pertunjukan seni budaya tradisional, hingga pameran hasil pertanian sebagai ungkapan syukur atas panen yang melimpah.
Markus berharap agar momentum Gawai ini menjadi sarana mempererat tali persaudaraan antarwarga dan memperkuat eksistensi budaya Dayak di tengah perkembangan zaman yang terus berubah.
