Sintang, RB – Wakil Ketua Komisi C, Yang membidangi kesehatan dan pendidikan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, menyatakan Apresiasinya kepada pemerintah daerah yang telah membuka Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sudiyanto, di komplek gedung lama, bagian belakang bangunan Rumah sakit Ade M Djoen, Sintang.
Selain mengapresiasi keberadaan RSJ Sudiyanto tersebut, Senen Maryono juga menyampaikan bahwa, keberadaan RSJ ini akan sangat berguna sekali bagi masyarakat di Bumi Senentang terlebih se wilayah timur Kalimantan Barat.
“Tentang rumah sakit jiwa bahwa kita apresiasi sintang sudah bisa membuka rumah sakit jiwa, karena bagaimanapun yang namanya rumah sakit jiwa juga tidak selamanya harus nunggu banyak orang gila,” Ujar anggota Legislator yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sintang satu, yang meliputi kecamatan sintang ini.
Selanjunya Senen juga menyampaikan bahwa, keberadaan RSJ tidak hanya untuk warga yang terganggu jiwanya, tetapi juga akan berdampak kepada warga yang memerlukan fasilitas untuk konsultasi terkait kejiwaan.
“Banyak orang orang yang perlu konsultasi, psikologi kemudian kejiwaan lainnya termasuk kondisi sekarang inikan bagaimana banyak orang tua yang berkeluh kesah dengan anaknya yang perilakunya bagaimana,” kata Senen Maryono.
RSJ Sudiyanto juga memiliki fasilitas pelayaan untuk konsultasi psikiayer untuk masyarakat yang ada di wilayah kalimantan barat, bagian timut “Kan dia bisa masuk kesitu, karena ditempat itu ada psikiaternya juga, jadi semua masyarakat menyambut dengan baik,” tambah Senen.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengungkapkan bahwa bukan hanya RSJ saja yang menyelamatkan serta serta mempuyai tanggung jawab bagi orang gila di kabupateen Sintang. “Cuman kan bukan cuma rumah sakit saja yang menyelamatkan orang orang gila, dinas sosial juga bisa,” tuturnya.
Senen maryono menyatakan bahwa perlu kolaborasi anatar OPD di lingkiungan Pemda sintang, untuk menangani pasian orang dalam gangguan kejiwaan. “Dinas sosial yang selama ini harus menjemput ke singkawang kadang dananya tertunggak, kalau sudah ada rumah sakit sendirikan hutangnya kepada rumah sakit sendiri, maka semua harus kolaborasi mencari titik temunya,” Terang Nya.