SINTANG, RB – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, Kurniawan mengungkapkan bahwa Kabupaten Sintang menduduki nomor 2 angka kemiskinan ekstrim se Kalimantan Barat.
Hal itu disampaikannya saat melaksanakan konsultasi publik penyusunan rencana aksi percepatan penghapuasan kemiskinan ekstrim Kabupaten Sintang tahun 2023-2026 di Aula Bappeda Kabupaten Sintang pada Selasa, 7 November 2023.
“Angka kemiskinan ektrim di Kalbar ini, Ketapang paling banyak, dan Sintang nomor dua, itu kata BPS,” kata Kurniawan.
Ia menjelaskan di Sintang ada 2,16% atau 9.288 jiwa. Dari jumlah itu, tahun 2024 kita menargetkan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim 1,04% atau 5.070 jiwa.
“Tahun 2025 kita targetkan menurunkan 0,54% atau 2. 150 jiwa sehingga 2026 sudah 0% orang Kabupaten Sintang yang mengalami kemiskinan ekstrim,” beber Kurniawan.
Ia mengatakan untuk bisa mencapai itu pihaknya sudah menyusun 4 kluster rencana aksi yakni kluster lokasi ada 12 program, sarana dan prasarana ada 9 program, komoditi ada 6 program dan perlindungan sosial ada 6 program.
“Sehingga dari 4 kluster ini, kami sudah siapkan 33 program. Dan dalam 33 program ini, ada yang dilakukan Pemkab Sintang, dunia usaha, NGO dan perguruan tinggi,” kata Kurniawan.
Wakil Bupati Sintang Melkianus mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Indonesia. Secara nasional, ditargetkan nol persen orang Indonesia yang mengalami kemiskinan ekstrim.
“Ini memerlukan terobosan dan inovasi baru untuk bisa mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sintang,” terang Melkianus.
Sumber: Rilis Kominfo Sintang