SINTANG, RB – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang melaksanakan konsultasi publik penyusunan rencana aksi percepatan penghapuasan kemiskinan ekstrim Kabupaten Sintang tahun 2023-2026 di Aula Bappeda Kabupaten Sintang pada Selasa, 7 November 2023.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Sintang dan dihadiri Kepala OPD, Camat, perwakilan instansi vertikal, dan Non Government Organization.
Kurniawan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang menyampaikan strategi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim melalui rencana aksi kolaborasi di Kabupaten Sintang dihadapan peserta.
Ia mengatakan pemerintah pusat itu menargetkan agar 2024 sudah zero angka kemiskinan ekstrim, dan Kabupaten Sintang diberikan anggaran 5,3 miliar untuk menurunkan angka kemiskinaan ekstrim di Sintang ini.
“Maka kita menyusun rencana aksi ini bersama. Bagi kita, 0 % di 2024 itu tidak mungkin dan kita menargetkan 2026 baru bisa 0% angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sintang. Kita merencanakan untuk meningkatkan pendapatan mereka supaya tidak mengalami kemiskinan ekstrim lagi,” terang Kurniawan
Sementara itu, Wakil Bupati Sintang menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Sintang saat ini masih ada 8, 57 % atau 36.760 jiwa dan dari angka tersebut ada yang masuk pada kategori miskin ekstrim yakni 2,16% atau 9. 288 jiwa.
“Data BPS menyebutkan bahwa jumlah orang Kabupaten Sintang yang mengalami kemiskinan ekstrim itu paling banyak kedua diantara 14 kabupaten kota di Kalbar,” terang Melkianus.
Ia mengatakan seseorang dikategorikan mengalami kemiskinan ekstrim jika memiliki penghasilan dibawah Rp. 10. 379 atau Rp. 332.170 per bulan atau Rp. 1.288.680 per keluarga yang terdiri dari 4 orang atau suami istri dan memiliki dua anak.
Sumber: Rilis Kominfo Sintang