SINTANG, RB - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bumi Senentang tertinggi kedua se Kalimantan
SINTANG, RB – Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bumi Senentang tertinggi kedua se Kalimantan Barat.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Darmadi.
Ia mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang untuk tahun 2023 ini terdapat 501 kasus dengan 8 kasus kematian.
“Kasus DBD juga meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 2021 dan 2022. Pada 2021 tidak ada kasus kematian dan tahun 2022 ada tiga kasus kematian, sedangkan Tahun 2023 ini sudah delapan kasus kematian akibat penyakit DBD,” jelas Darmadi.
Ia menyebut dengan meningkatnya kasus DBD, maka semua pihak harus serius melakukan upaya pencegahan agar tidak bertambah kasus DBD di Sintang.
“Hal ini seiring dengan musim penghujan jadi masyarakat lebih waspada lagi, jangan sampai potensi potensi yang dapat menimbulkan sarang nyamuk kita biarkan,” tutur Darmadi.
Dia menjelaskan penyakit DBD di Kabupaten Sintang sudah menyebar dengan cepat dan sudah pada kondisi membahayakan dan merupakan kejadian luar biasa (KLB).
“Oleh sebab itu mari kita bersama sama bergotong royong melakukan penanganan pencegahan agar DBD tidak semakin menyebar dan memang DBD ini harus kita berantas sampai ke akar-akarnya,” harap dia.
Sebagaimana diketahui, berbagai upaya sudah dilakukan di Bumi Senentang seperti pengasapan atau fogging guna membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain itu juga warga diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) hal tersebut lebih efektif dibandingkan dengan fogging.
Sumber: Rilis Kominfo Sintang
COMMENTS