SINTANG, RB – Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada DKBP3A Kabupaten Sintang Selly Gathie mengungkapkan bahwa monev kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sintang masih sulit.
Ia mengatakan beberapa OPD sudah melakukan ujicoba mekanisme dan instrumen yang sudah dibuat untuk monev, tetali hasilnya belum maksimal.
“Hasilnya, masih mengalami kesulitan sehingga perlu disempurnakan lagi. Kami ingin mekanisme dan instrumennya lebih praktis dan mudah tanpa mengurangi substansi monev itu sendiri,” harap Selly Gathie.
Formulir evaluasi bisa dikurangi dan disederhanakan. Ada yang ditambah juga sehingga finalnya lebih sempurna dan mudah diterapkan oleh anggota TPPS. Sehingga monevnya lebih cepat dan tentunya wajib akurat.
“Maka waktu kita dua hari ini melakukan lokakarya adalah untuk melakukan finalisasinya,” terang Selly Gathie.
Ia menyebutkan lokakarya ini diharapkan mampu menghasilkan mekanisme dan instrumen untuk melakukan monev yang final, akurat dan mudah dilaksanakaan oleh OPD sesuai tupoksinya.
“Ke depan, harapan kami, proses monev akan lancar dan mudah. Kita dengan mudah mengetahui kekurangan dari kinerja TPPS Kabupaten Sintang dan kemudian melakukan perbaiakan, akhirnya kinerja TPPS dalam menurunkan stunting semakin baik dan angka stunting di Kabupaten Sintang bisa kita turunkan sesuai target yakni 14 persen,” jelas Selly Gathie.
Selimin Staf Ahli Bupati Sintang bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan mengatakan bahwa saat ini kita sudah membentuk TPPS di 14 kecamatan dan 407 desa/kelurahan, dengan harapan melalui tim ini percepatan penurunan stunting di kabupaten sintang bisa dilaksanakan secara optimal di setiap tingkatan dan melibatkan semua pihak.
“Dalam pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan stunting, juga perlu adanya keselarasan kebijakan dari pusat sampai kedaerah. demi menjamin adanya keselarasan dan tercapainya target dari setiap program yang telah ditetapkan maka diperlukan adanya monitoring dan evaluas,” terang Selimin.
Sumber: Rilis Kominfo Sintang