SINTANG, RB – Adanya anak yang menderita stunting mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Organisasi Perangkat Daerah (
SINTANG, RB – Adanya anak yang menderita stunting mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward.
“Pemerintah Kabupaten Sintang melalui dinas terkait harus segera melakukan langkah-langkah penangannya. Lantaran kasus stunting ini merupakan persoalan serius,” ujarnya belum lama ini.
Menurutnya, permasalahan stunting yang dapat membuat pertumbuhannya terhambat sehingga berpengaruh pada pertumbuhan anak baik secara fisik, mental serta kecerdasan anak dapat diselesaikan jika OPD terkait dapat bekerja sama tidak hanya membawa ego masing-masing.
“Jika bekerja sendiri maka outputnya tidak akan bagus jika semua OPD terkait dapat bekerja bersama. Karena memang permasalahan stunting ini dapat diselesaikan secara multi sector,” ucapnya.
Sebelumnya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengungkapkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, terdapat 28 persen penderita stunting persen dari angka kelahiran.
“Dari data kementerian kesehatan lebih buruk lagi, ada 44 persen yang sudah menderita stunting.
Sebelumnya, Bupati Sintang, Jarot Winarno telah memaparkan bahwa khusus untuk Kabupaten Sintang, penderita stunting mencapai 28 persen dari angka kelahiran. Ini berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sintang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lebih buruk lagi, yakni mencapai 44 persen.
“Kalau data di Dinkes Sintang terdapat 100 anak, berarti 28 di antaranya mengalami stunting. Kalau data dari Kemenkes, terdapat 44 anak yang menderita stunting. Jadi ini merupakan angka yang buruk,” kata Jarot.
Jarot menjelaskan, angka stunting ini merupakan indikator yang paling tajam untuk menilai kadar gizi anak. Untuk itu, mencegah stunting merupakan langkah paling penting adalah dengan memerhatikan kecukupan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Kita harus mencegahnya dari sekarang, agar anak-anak kita nanti menjadi bangsa pemenang pada 100 tahun Indonesia merdeka,” tukasnya. (*)
COMMENTS